🦕 Berikut Ini Yang Tidak Termasuk Objek Sebuah Kritik Adalah

5 Objek pajak bukan merupakan objek pajak pusat. Jenis pajak yang bertentangan dengan kriteria ini adalah pajak ganda, yaitu pajak dengan objek dan/atau dasar pengenaan yang tumpang tindih dengan objek dan/atau dasar pengenaan pajak lain yang sebagian atau seluruh hasilnya diterima oleh pemerintah daerah. 6. Tidak memberikan dampak ekonomi FilosofiAdalah Pokok Segala Pengetahuan, Berikut Ulasannya. Filosofi adalah cabang ilmu yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa. Berikut pengertian, objek dan aliran filosofi. Oleh Husen Mulachela. 31 Januari 2022, 12:13. PengertianFotografi Menurut Para Ahli. Fotografi lebih dari sekadar sebuah sarana ide komunikasi faktual. Fotografi adalah sebuah seni kreatif. Ansel Adam. Fotografi sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat menawarkan berbagai persepsi, interpretasi, dan eksekusi yang tak terbatas. Pengertian fotografi yang satu ini tidak dapat Katakerja dasar adalah kata kerja yang tidak memiliki imbuhan atau merupakan kata dasar. Misalnya makan, minum, mandi, tidur, lari, bakar, datang, bangun, ambil, angkat, antar, dll. Contoh Kata Kerja Dasar dalam kalimat : Sudah jam 12.00 siang, Marni masih juga belum bangun. Adi tidak pernah minum minuman keras. Berikutini adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menganalisis isi puisi tersebut. 1. Mendapatkan gambaran Makna. Anda tentunya telah membaca puisi tersebut secara berulang-ulang untuk mencoba memahami judul "Salju" serta berusaha mendapatkan gambaran maknanya secara keseluruhan untuk menangkap makna. 9283AN-905. 9284/AN-904. 9283/AN-904. Semua jawaban benar. Jawaban: A. A. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kegiatan berikut yang termasuk melakukan usaha dan tidak melakukan usaha adalah a. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Organisasi dunia yang mengatur mengenai tentang Keselamatan Kerja Salahsatu elemen utama dari sebuah karya musik adalah . a. kecepatan b. irama c. suara d. melodi e. harmoni Jawabannya: a; Berikut ini, yang tidak termasuk alat musik berirama, adalah . a. Drum b. gong c. gitar d. cekungan e. drum Jawabannya: c; Musik memiliki terapi reseptif setelah . a. John Lennon b. Paul Mc C c. G. Harrison d Ringkasan OP Dhafi QuizFind Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at op.dhafi.link. with Accurate Answer. >> . Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia : Dalam rapat itu membicarakan masalah hasil evaluasi belajar mahasiswa.. Buku itu bermanfaat bagi penulisan karya ilmiah. Tahukah kamu, berikut yang tidak termasuk dalam tipe editorial adalah apa saja? Simak pembahasan dari Jafarull berikut agar kamu tahu jawaban yang tepat dan benar. Mengutip dari e-Modul Kemdikbud Bahasa Indonesia: Teks Editorial, Teks editorial adalah sebuah artikel yang ada di surat kabar dan berisi mengenai pendapat atau pandangan mengenai suatu isu yang terjadi di Masyarakat. Sebuahskrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik. Gaya Bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa dan masyarakat yang di wakilinya. 1 - 10 Contoh Soal Drama Pilihan Ganda dan Jawaban. 1. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan pada saat menyusun teks drama, kecuali. a. Pameranadalah sebuah event atau kegiatan yang dilakukan oleh seniman dalam rangka mempertunjukkan atau menyampaikan karya seni pada khalayak umum. Kegiatan ini merupakan alat komunikasi antara seniman dan penikmatnya (apresiator). Berbeda dengan pagelaran yang bersifat dimanis, pameran justru bersifat statis. Halini tidak jauh berbeda dengan pendapat Hyland dan Diani, yang mengutarakan pengertian teks ulasan adalah teks yang mengupas serta menilai sebuah karya sastra yang sebagian besar menjadi tolok ukur untuk meningkatkan sebuah karya kepada pembaca. Ulasan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kupasan, tafsiran, atau komentar. eMI4K. Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh – Dalam hal ini kami akan memberikan ulasan mengenai Kritik Seni yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, fungsi, jenis, bentuk, tahapan dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Kritik Seni Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni, salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut. Kritikus Seni, kritikus merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri. Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan Pengalaman yang cukup dalam materi kritik Keilmuan dan pengetahuan yang relevan Menguasai penerapan metode kritik yang tepat Menguasai media kritik “kebahasaan yang efektif dan komunikatif” Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Apresiasi Seni Rupa Fungsi Kritik Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta seniman, artis, karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat publik seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya. Publik seni masyarakat penikmat dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni. Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipenya mempunyai ciri khusus masing-masing yaitu Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka, tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser atau jenis pertunjukan lain. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Contoh Seni Rupa Terapan Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian, jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luar, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer ialah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk Kritik Seni Berikut ini terdapat beberapa bentuk kritik seni, terdiri atas Kritik Formalistik Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan komposisi unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni. Kritik Ekspresivistik Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar Kritik Instrumentalistik Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis formal nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan. Tahapan Kritik Seni Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut Deskripsi Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. Analisis Formal Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Interpretasi Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Evaluasi atau Penilaian Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Seni Teater – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Ciri, Jenis dan Unsur Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Contoh Kritik Seni Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kritik seni, terdiri atas Demikianlah pembahasan mengenai Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Contoh Soal Kritik dan Esai Beserta Jawaban – Saat membuat sebuah karya sastra, pasti tidak akan lepas dari kritik maupun saran. Sebagai penulis, tidak bisa menolak apabila ada kritik, terlebih saran. Kritik ini bertujuan untuk membuat karya sastra menjadi lebih baik. Biasanya juga untuk menyempurnakan bagian-bagian yang kurang sesuai. Untuk itu, kamu harus belajar mengenai kritik dan esai melalui artikel Kritik dan Esai Sebelum mencoba mengerjakan, pahami terlebih dahulu apa itu kritik dan apa itu esai. Kritik bisa diartikan sebagai analisis sebuah karya sastra dengan tujuan untuk menilai baik atau buruknya suatu karya secara objektif. Sementara esai, adalah karangan singkat dimana membahas sebuah masalah dari sudut pandang penulis pribadi. Berikut ini ada beberapa contoh soal kritik dan esai yang bisa kamu pahami, sudah dilengkapi dengan jawaban untuk memudahkan. 1. Berikut ini adalah bagian yang berisi pengantar, latar belakang, dan tujuan tentang suatu topik, yaitu… A. isi B. penutup C. simpulan D. pendahuluan E. abstrak 2. Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis disebut … A. Esai B. Opini C. Fakta D. Motivasi E. Kritik 3. Salah satu ciri dari kritik adalah … A. Bersifat subjektif B. Berbentuk prosa C. Bersifat objektif D. Disajikan secara ringan E. Tidak utuh 4. Bagian kritik dan esai yang berisi pengantar, latar belakang, tujuan/maksud yang memadai tentang topik bahasan disebut … A. Pendahuluan B. Isi C. Penutup D. Kesimpulan E. Sinopsis 5. Satu di antara ciri isi esai berdasarkan pandangan penulisnya adalah … A. Penilaian terhadap karya dilakukan secara objektif disertai data dan alasan. B. Penilaian sering kali menggunakan kajian teori yang sudah mapan. C. Pembahasan terhadap karya dilakukan secara utuh dan menyeluruh. D. Objek atau fenomena yang dikaji hanya fokus pada hal yang yang menarik menurut pandangan penulisnya. E. Bersifat menilai kelebihan dan kekurangan. 6. Berikut ini adalah yang bukan merupakan objek sebuah kritik… A. struktur kata B. teknik menulis C. latar belakang sang penulis D. gambar objek 7. Berikut ini adalah hal yang tidak perlu menjadi perhatian saat menulis sebuah esai ialah… A. mementingkan pandangan penulis esai B. berisi renungan serta argumentasi C. fakta dan data akura D. berisi satire 8. Bacalah kutipan teks beriukut ini! Untuk itu, mari para pemuda Indonesia, jangan anti terhadap politik karena nasib bangsa ini berada ditangan para pemudanya. Bukankah Allah Swt. telah berfirman, bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya? Pemuda sebagai agen perubahan, dapat memberikan warna baru untuk perpolitikan di Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi? Bukankah pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan! Kutipan di atas termasuk ke dalam struktur yang disebut … A. Orientasi B. Tafsiran isi C. Evaluasi D. Kesimpulan E. Saran 9. Bagian pendahuluan dalam teks kritik dan esai disebut … A. Orientasi B. Tafsiran isi C. Evaluasi D. Kesimpulan E. Saran 10. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang kritikus, kecuali … A. Harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik. B. Harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi. C. Harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan. D. Kritik yang disampaikan harus lebih banyak mengungkapkan kelemahan dibandingkan kelebihannya. E. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap kelemahan, tetapi harus seimbang dengan kelebihannya. Jawaban 1. D 2. A 3. C 4. A 5. A 6. C 7. A 8. E 9. A 10. D Demikian informasi mengenai contoh soal kritik dan esai yang sudah dilengkapi dengan jawaban. Kamu bisa mempelajari materi ini perlahan. Pengertian, Jenis-Jenis, dan Struktur dalam Kritik Sastra dan Esai Pada pembahasan kali ini, penulis akan berbagi ilmu tentang kritik sastra dan esai. Anda mungkin sering mendengar atau menjumpai tulisan kritik sastra dan esai dalam media cetak maupun media elektronik. Membaca karya sastra seperti novel, cerpen, puisi dan yang lainnya rasanya kurang lengkap kalau tidak membaca kritik sastra. Lalu seperti apakah kritik sastra itu? Pengertian Kritik Sastra dan Esai Kritik sastra adalah bidang studi sastra untuk menghakimi karya sastra, untuk memberi penilaian dan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra yang sedang dihadapi kritikus. Sedangkan esai adalah karangan yang berisi kupasan atau tinjauan tentang suatu poko masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendapat, atau ideologi yang disusun secara populer berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya bersifat subjektif. Cara penulisan esai lebih bebas. Sementara kritik sastra, objek penilaiannya hanya dunia sastra. Dalam penilaiannya, karya sastra bersifat objektif dan harus menyertakan alasan dan bukti baik secara langsung maupun tidak langsung. Berbeda dengan kritik sastra, objek pembahasan esai adalah permasalahan umum yang bersifat subjektif. Sebuah kritik sastra mempunyai beberapa ciri, antara lain 1. Memberikan tanggapan terhadap objek kajian hasil karya sastra 2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra 3. Bersifat objektif 4. Memberikan solusi atau kritik-konstruktif 5. Tidak menduga-duga 6. Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide. Sedangkan secara umum, esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut 1. Merupakan prosa. Artinya dalam bentuk komunikasi tertulis berisi gagasan. 2. Singkat. Maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu yang relatif singkat 3. Memiliki ciri khas. Seorang penulis esai yang baik memiliki karakter tulisan yang khas yang membedakannya dengan tulisan orang lain. 4. Selalu tidak utuh. Artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. 5. Bersifat subjektif. Jenis-Jenis Kritik Sastra dan Esai Jenis kritik sastra diantaranya 1. Berdasarkan bentuk kritik teoritis dan kritik terapan a. Kritik teoritis adalah kritik sastra yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori untuk diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra maupun penerapan “kriteria” standar atau norma untuk menilai karya sastra dan pengarangnya. b. Kritik terapan, merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulisnya. Misalnya buku Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei Jilid II 1962 yang mengkritik sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya. 2. Berdasarkan pelaksanaan kritik judisial, kritik induktif, dan kritik impresionistik. a. Kritik judisial adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokonya, organisasinya, teknik serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan individu kritikus atas dasar standar umum tentang kehebatan karya sastra. b. Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala alam secara objektif tanpa menggunakan standar tetap di luar dirinya. c. Kritik impresionistik adalah kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata dan sifat yang terasa dalam bagian khusus karya sastra dan menyatakan tanggapan impresi kritikus yang ditimbulkan langsung oleh karya sastra. 3. Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra kritik mimetik, kritik pragmatis, kritik ekspresif, dan kritik objektif. a. Kritik mimetik adalah kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik ini cenderung mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam menangkap gambaran kehidupan yang dijadikan suatu objek. b. Kritik pragmatik adalah kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra disusun untuk mencapai efek tertentu kepada pembaca, seperti efek kesenangan, estetika, pendidikan dan sebagainya. Model kritik ini cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut. c. Kritik ekspresif adalah kritik yang menekankan kepada kebolehan penulis dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra. Kritik ini cenderung menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan pencurahan, kesejatian, atau visi penyair yang secara sadar atau tidak tercermin dalam karya tersebut. d. Kritik objektif adalah kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalah karya yang mandiri. Karya ini menekankan pada unsur intrinsik. Baca Juga Pengertian, Unsur, dan Cara Merancang Sebuah Novel Sedangkan jenis-jenis esai terbagi menjadi enam sebagaimana berikut 1. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat menuliskan objek atau subjek apa saja yang dapat menarik pehatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, pantai, dan sebagainya. 2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat di surat kabar atau majalah. Esai ini memiliki fungsi menyatakan pandangan dan sikap surat kabar atau majalah tersebut terhadap isu tertentu. Dengan esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Esai semacam ini tidak perlu mencantumkan nama penulis. 3. Esai cukilan. Watak esai ini memperbolehkan penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada pembaca. Lewat cukilan itu, pembaca bisa mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Di sini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut. 4. Esai pribadi. Esai ini hampir sama dengan esai cukilan. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara tentang saya dan pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. 5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca serius. Penulis mengungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati tentang topik yang penting berhubungan dengan hidup. Misalnya, kematian, politik, pendidikan dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada cendekiawan. 6. Esai kritik. Dalam esai ini penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni; misalnya lukisan, tarian, pahat, patung, teater, dan kesusastraan. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra. Struktur Kritik Sastra dan Esai Kritik sastra dan esai secara umum memiliki struktur yang sama, yaitu pendahuluan/orientasi, isi, dan penutup/reorientasi. Bagian pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam kritik sastra atau esai. Bagian ini menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk meneruskan bacaan tersebut hingga selesai. Pendahuluan yang menarik tentu akan meningkatkan minat pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang membosankan akan membuat pembaca enggan untuk melanjutkan bacaannya. Pada dasarnya, bagian pendahuluan berisi tentang pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran tentang gagasan atau pembahasan yang akan ditulis pada bagian isi. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis. Kalimat tesis merupakan gagasan utama kritik maupun esai yang dinyatakan secara jelas dan eksplisit. Kalimat tesisi ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam bagian isi. Bagian isi merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya terdiri dari beberapa gagasan utama minimal dua. Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detail agar argumen lebih meyakinkan. Gagasan spesifik ini merupakan kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Kemudian, bagian penutup. Penutup disajikan dalam satu paragrag simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas pendapat yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas masalah yang ditulis. Menutup esai dengan paragraf efektif akan memberikan kesan ketuntasan bagi pembaca sehingga apa yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Dalam kritik sastra mengandung kritik yang meliputi empat hal, yaitu mendeskripsikan, menganalisis, menafsirkan, dan menilai. Deskripsi merupakan tahap kegiatan memaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-nama tokoh, mendata latar tempat dan waktu, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau episode. Analisis adalah menguraikan unsur-unsur yang membangun karya sastra dan menarik hubungan antarunsur-unsur tersebut. Sementara, menafsirkan dapat diartikan sebagai memperjelas maksud karya sastra dengan cara a memusatkan interpretasi kepada ambiguitas, kias, atau kegelapan dalam karya sastra, b memperjelas makna karya sastra dengan jalan menjelaskan unsur-unsur dan jenis karya sastra. Seorang kritikus yang baik tidak lantas terpukau terhadap apa yang sedang dinikmati atau dihayatinya, tetapi dengan kemampuan rasionalnya seorang kritikus harus mampu membuat penafsiran-penafsiran sehingga karya sastra itu datang secara utuh. Penilaian dapat diartikan menunjukkan nilai karya sastra dengan bertitik tolak dari analisis dan penafsiran yang telah dilakukan. Dalam hal ini, penilaian seorang kritikus sangat bergantung pada aliran-aliran, jenis-jenis, dan dasar-dasar kritik sastra yang dianut. Sedangkan dalam esai terkandung opini yang ingin disampaikan yang memenuhi batasan sebagai berikut 1. Opini. Sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang tampaknya benar, valid, atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang dan apa yang dipikirkan seseorang. 2. Ujilah opini Anda dengan definisi di atas untuk menilai apakah Anda telah memiliki topik esai yang baik. Apakah opini tersebut didasari atas keyakinan mutlak? Atau pengetahuan yang shahih? Apakah Anda dapat membuktikan kebenarannya di atas semua keraguan yang beralasan? Jika ya, berarti itu bukan opini, tetapi fakta atau sebuah hasil observasi yang telah diterima secara luas sehingga menjadi sebuah fakta. Fakta harus terlebih dahulu diubah menjadi sebuah opini sebelum dimunculkan dalam esai. Misalnya, fakta menunjukkan bahwa jumlah penduduk negara kita sekian ratus juta. Untuk mengubah fakta tersebut menjadi sebuah opini, tugas Anda adalah menilainya. Anda bisa menilai bahwa budaya negara kita berubah karena pertambahan penduduk yang demikian cepat. Dengan membuat sebuah penilaian, maka Anda telah mengubah fakta menjadi opini. Dengan demikian, Anda telah memiliki topik esai yang baik.

berikut ini yang tidak termasuk objek sebuah kritik adalah